Geography Blog

Hubungan Sosial
Jumat, 06 Juli 2012 ? 0 Comments ?

A. Hubungan Sosial

Telah kalian pelajari di kelas VII, bahwa hubungan sosial dapat dibedakan menjadi dua, yaitu proses yang asosiatif dan disosiatif. Hubungan sosial asosiatif merupakan hubungan yang bersifat positif, artinya hubungan ini dapat mempererat atau memperkuat jalinan atau solidaritas kelompok. Adapun hubungan sosial disosiatif merupakan hubungan yang bersifat negatif, artinya hubungan ini dapat merenggangkan atau menggoyahkan jalinan atau solidaritas kelompok yang telah terbangun.


1. Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial Asosiatif

Hubungan sosial asosiatif adalah proses interaksi yang cenderung menjalin kesatuan dan meningkatkan solidaritas anggota kelompok. Hubungan sosial asosiatif memiliki bentuk-bentuk berikut ini.
a. Kerja sama; kerja sama dapat dilakukan paling sedikit oleh dua individu untuk mencapai suatu tujuan bersama. Di dalam mencapai tujuan bersama tersebut, pihak-pihak yang terlibat dalam kerja sama saling memahami kemampuan masingmasing dan saling membantu sehingga terjalin sinergi. Kerja sama dapat terjalin semakin kuat jika dalam melakukan kerja sama tersebut terdapat kekuatan dari luar yang mengancam. Ancaman dari pihak luar ini akan menumbuhkan semangat yang lebih besar karena selain para pelaku kerja sama akan berusaha mempertahankan eksistensinya, mereka juga sekaligus berupaya mencapai tujuan bersama. Kerja sama dapat dibedakan atas beberapa bentuk, berikut ini.
1) Kerukunan; merupakan bentuk kerja sama yang paling sederhana dan mudah diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat. Bentuk kerukunan, misalnya kegiatan gotong royong, musyawarah, dan tolong menolong. Contohnya gotongroyong membangun rumah, menolong
korban becana, musyawarah dalam memilih kepanitiaan suatu acara di lingkungan RT.
2) Bargaining; merupakan bentuk kerja sama yang dihasilkan melalui proses tawar menawar atau kompromi antara dua pihak atau lebih untuk mencapai suatu kesepakatan. Bentuk kerja sama ini pada umumnya dilakukan di bidang perdagangan atau jasa. Contohnya kegiatan tawar menawar antara penjual dan pembeli dalam kegiatan perdagangan.
3) Kooptasi (cooptation); proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik suatu organisasi agar tidak terjadi keguncangan atau perpecahan di tubuh organisasi tersebut. Contohnya pemerintah akhirnya menyetujui penerapan hukum Islam di Nanggroe Aceh Darussalam yang semula masih pro kontra, untuk mencegah disintegrasi bangsa.
4) Koalisi (coalition); yaitu kombinasi antara dua pihak atau lebih yang bertujuan sama. Contohnya koalisi antara dua partai politik dalam mengusung tokoh yang dicalonkan dalam pilkada.
5) Joint venture; yaitu kerja sama antara pihak asing dengan pihak setempat dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu. Contohnya kerjasama antara PT Exxon mobil Co.LTD dengan PT Pertamina dalam mengelola proyek penambangan minyak di Blok Cepu.

b. Akomodasi; dapat diartikan sebagai suatu keadaan atau sebagai suatu proses. Sebagai keadaan, akomodasi adalah suatu bentuk keseimbangan dalam interaksi antarindividu atau kelompok manusia dalam kaitannya dengan norma sosial dan nilai sosial yang berlaku. Sebagai proses, akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan, yaitu usaha-usaha untuk mencapai kestabilan. Sebagai suatu proses, akomodasi mempunyai beberapa bentuk. Berikut ini bentuk-bentuk akomodasi.
1) Koersi (coercion); suatu bentuk akomodasi yang dilaksanakan karena adanya paksaan, baik secara fisik (langsung) ataupun secara psikologis (tidak langsung). Di dalam hal ini, salah satu pihak berada pada kondisi yang lebih lemah. Contoh: Koersi secara fisik adalah perbudakan dan penjajahan, sedangkan koersi secara psikologis contohnya tekanan negara-negara donor (pemberi pinjaman) kepada negara-negara kreditor dalam pelaksanaan syarat-syarat pinjaman.
2) Kompromi (compromize); suatu bentuk akomodasi di antara pihak-pihak yang terlibat untuk dapat saling mengurangi tuntutannya agar penyelesaian masalah yang terjadi dapat dilakukan. Contohnya perjanjian antara pemerintah Indonesia dengan gerakan separatis Aceh dalam hal menjaga stabilitas keamanan stabilitas keamanan di Aceh.
3) Arbitrasi (arbitration); suatu cara mencapai kesepakatan yang dilakukan antara dua pihak yang bertikai dengan bantuan pihak ketiga. Pihak ketiga tersebut memiliki wewenang dalam penyelesaian sengketa dan biasanya merupakan suatu badan yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari pihak-pihak yang bertikai. Contohnya penyelesaian pertikaian antara buruh dengan pemilik perusahaan oleh Dinas Tenaga
Kerja.
4) Mediasi (mediation); mediasi hampir sama dengan arbitrasi. Akan tetapi, dalam hal ini fungsi pihak ketiga hanya sebagai penengah dan tidak memiliki wewenang dalam penyelesaian sengketa. Contohnya mediasi yang dilakukan oleh pemerintah Finlandia dalam penyelesaian konflik antara pemerintah Indonesia dengan GAM.
5) Konsiliasi (conciliation); yaitu usaha mempertemukan keinginan dari beberapa pihak yang sedang berselisih demi tercapainya tujuan bersama. Contohnya konsultasi antara pengusaha angkutan dengan Dinas Lalu Lintas dalam penetapan tarif angkutan.
6) Toleransi (tolerance); suatu bentuk akomodasi yang dilandasi sikap saling menghormati kepentingan sesama sehingga perselisihan dapat dicegah atau tidak terjadi. Dalam hal ini, toleransi timbul karena adanya kesadaran masingmasing individu yang tidak direncanakan. Contohnya toleransi antarumat beragama di Indonesia.
7) Stalemate; suatu keadaan perselisihan yang berhenti pada tingkatan tertentu. Keadaan ini terjadi karena masing-masing pihak tidak dapat lagi maju ataupun mundur (seimbang). Hal ini menyebabkan masalah yang terjadi akan berlarut-larut tanpa ada penyelesaiannya. Contohnya perselisihan antara negara Amerika Serikat dengan negara Iran terkait dengan isu nuklir.
8) Pengadilan (adjudication); merupakan bentuk penyelesaian perkara atau perselisihan di pengadilan oleh lembaga negara melalui peraturan perundang-undangan yang berlaku. Contohnya penyelesaian kasus sengketa tanah di pengadilan.
c. Asimilasi; adalah proses sosial yang timbul apabila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara interaktif dalam jangka waktu lama. Dengan demikian, lambat laun kebudayaan asli akan berubah sifat dan wujudnya menjadi kebudayaan baru yang merupakan perpaduan kebudayaan dan masyarakat dengan tidak lagi membeda-bedakan antara unsur budaya lama dengan kebudayaan baru. Proses ini ditandai dengan adanya usaha mengurangi perbedaan yang ada. Proses asimilasi bisa timbul jika ada:
1) kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya;
2) orang perorangan sebagai anggota kelompok saling bergaul secara intensif, langsung, dan dalam jangka waktu yang lama;
3) kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia tersebut masing-masing berubah dan saling menyesuaikan. Contohnya perkawinan
antarsuku sehingga terjadi pembauran dari kebudayaan masing-masing individu sehingga muncul kebudayaan baru.
d. Akulturasi; adalah suatu keadaan diterimanya unsur-unsur budaya asing ke dalam kebudayaan sendiri. Diterimanya unsur-unsur budaya asing tersebut berjalan secara lambat dan disesuaikan dengan kebudayaan sendiri, sehingga kepribadian budaya sendiri tidak hilang. Contohnya akulturasi antara budaya Hindu dan Islam yang tampak pada seni arsitektur masjid Kudus .


2. Bentuk-Bentuk Hubungan Disosiatif

a. Persaingan; adalah suatu proses sosial yang dilakukan oleh individu atau kelompok dalam usahanya mencapai keuntungan tertentu tanpa adanya ancaman atau kekerasan dari para pelaku. Contohnya persaingan antarperusahaan telekomunikasi atau provider dalam menyediakan pelayanan tarif murah pulsa.
b. Kontravensi; merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dengan pertentangan atau pertikaian. Kontravensi adalah sikap mental yang tersembunyi terhadap orang atau unsur-unsur budaya kelompok lain. Sikap tersembunyi tersebut dapat berubah menjadi kebencian, namun tidak sampai menjadi pertentangan atau pertikaian. Bentuk kontravensi, misalnya berupa perbuatan menghalangi, menghasut, memfitnah, berkhianat, provokasi, dan intimidasi. Contohnya demontrasi yang dilakukan elemen masyarakat untuk menghalangi atau menolak kenaikan BBM
c. Pertentangan/Perselisihan; adalah suatu proses sosial di mana individu atau kelompok menantang pihak lawan dengan ancaman dan atau kekerasan untuk mencapai suatu tujuan. Contohnya pertentangan antara golongan muda dengan golongan tua dalam menentukan waktu pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan RI pada tahun 1945.

by: najmatul farkhiyah

Label: , , ,



Thanks for reading :)


Pranata Sosial
Jumat, 22 Juni 2012 ? 0 Comments ?
A. Pengertian Pranata Sosial
     Menurut bahasa berarti alat untuk mengatur kehidupan masyarakat yang berupa peraturan. Sedangkan menurut istilah berarti suatu sistem tata kelakuan dalam hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi berbagai kebutuhan khusus dalam masyarakat. Kesimpulannya, pranata sosial adalah suatu perangkat yang dibuat masyarakat untuk mengatur hubungan antar individu dalam rangka memenuhi kebutuhan pokok manusia. Pranata sosial berasal dari bahasa asing social instutions, itulah sebabnya ada beberapa ahli sosiologi yang mengartikannya sebagai lembaga kemasyarakatan, diantaranya adalah Prof. Soerjono Soekanto. Beliau  mengartikan sebagai berikut : " Himpunan norma dari berbagai tingkatan yang berkisar pada upaya pengaturan kebutuhan pokok manusia".

B. Fungsi pranata sosial
Beberapa fungsi umum pranata sosial, diantaranya:
a. Pedoman perilaku masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
b. Sarana pengatur pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat
c. Sarana untuk menjamin kelancaran hubungan antar individu
d. Alat kontrol perilaku menyimpang dalam masyarakat
Selain fungsi umum tersebut, pranata sosial mempunyai dua fungsi besar:
a. Fungsi manifes, adalah fungsi pranata sosial yang nyata, tampak, disadari, dan menjadi harapan sebagian besar anggota masyarakat.
b. Fungsi laten, adalah fungsi pranata sosial yang tidak tampak, tidak disadari, dan tidak diharapkan orang banyak, tetapi ada.

C. Ciri-ciri Pranata Sosial
Adapun ciri-ciri atau karateristik pranata sosial:
a. Memiliki lambang-lambang/ simbol
b. Memiliki tata tertib tradisi
c. Memiliki tujuan
d. Memiliki nilai
e. Memiliki usia lebih lama

D. Penggolongan Pranata Sosial
a. Berdasarkan perkembangannya
    1. Crescive instutions, pranata sosial yang secara tidak sengaja tumbuh dari kebiasaan/ adat masyarakat.          Contoh : perkawinan, agama, hak milik.
    2. Enacted instutions, pranata sosial yang sengaja dibentuk untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Contoh: pegadaian, sekolah, organisasi.
b. Berdasarkan sistem nilai/ kepentingan yang diterima masyarakat
    1. Basic instutions, pranata untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib di masyarakat. Contoh : keluarga, sekolah, negara.
    2. Subsidiary instutions, pranata yang dianggap kurang penting tapi diperlukan. Contoh : rekreasi, hiburan.
c. Berdasarkan penerimaan masyarakat
    1. Social sanctioned instutions, bentuk pranata sosial yang secara umum diterima oleh masyarakat.
Contoh : sekolah, perusahaan.
    2. Unsanctiones instutions, bentuk pranata sosial yang secara umum diterima oleh masyarakat. Contoh : penjahat, pemeras, penjudi, dll.
d. Berdasarkan faktor penyebarannya
    1. General instutions, bentuk pranata sosial yang diketahui dan dipahami masyarakat secara umum.
    2. Restricted instutions, bentuk pranata sosial yang hanya dipahami oleh anggota kelompok tertentu.
e. Berdasarkan fungsinya
    1. Cooperative instutions, bentuk pranata sosial yang berupa kesatuan pola dan tata cara tertentu.
    2.  Regulativa instutions, adalah bentuk pranata sosial yang bertujuan mengatur atau mengawasi pelaksanaan nilai-nilai atau norma-norma yang berkembang di masyarakat.

E. Macam-macam Pranata
a. Pranata Keluarga
1. Pengertian
        Merupakan bagian dari pranata sosial yang meliputi lingkungan keluarga dan kerabat. Berdasarkan jumlah anggotanya, keluarga dapat dibedakan menjadi :
    1. Keluarga inti/ batih (nuclear family), kekerabatan yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anaknya dalam satu rumah. Adapun keluarga inti yang belum/ tidak mempunyai anak.
    2. Keluarga luas (extended family), kekerabatan yang terdiri lebih dari satu generasi atau lebih dari satu keluarga inti dalam satu rumah. Misalnya, keluarga yang memiliki kakek atau nenek, paman atau bibi, keponakan, dan lain-lain yang tinggal serumah.
2. Peran atau Fungsi
    1. Fungsi reproduksi; sarana untuk memperoleh keturunan secara sehat, terencana, terhormat, sesuai dengan ajaran agama, dan sah di mata hukum.
    2. Fungsi keagamaan; ketika suatu keluarga menganut agama tertentu maka keluarga tersebut akan mengajarkan kepada anak-anaknya sejak kecil.
    3. Fungsi ekonomi; merupakan suatu wadah untuk memenuhi kebutuhan keluarga
    4. Fungsi afeksi (kasih sayang); mewujudkan rasa kasih sayang dan cinta sehingga dapat menjaga perasaan masing-masing anggota keluarga.
    5. Fungsi sosialisasi; memberikan pemahaman tentang bagaimana cara bergaul dan berkomunikasi dengan orang lain dalam keluarga
    6. Fungsi penentuan/ pemberian status; melalui keluarga seorang anak memperoleh status dalam masyarakat.
    7. Fungsi pendidikan (edukasi); pertama kali seorang anak memperoleh pendidikan dari keluarganya.
    8. Fungsi perlindungan (proteksi); keluarga merupakan tempat berlindung lahir batin bagi anak dan anggota keluarga lainnya.
b. Pranata Agama
1. Pengertian
        Merupakan ajaran atau sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan serta mengandung pula tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan antarmanusia.
2. Peran atau Fungsi
    1. Fungsi ajaran atau aturan; memberi tujuan sehingga timbul rasa hormat antarsesama, sikap disiplin, pengendalian diri, dan rasa kepekaan sosial.
    2. Fungsi hukum; memberi aturan yang jelas terhadap tingkah laku manusia akan hal yang dianggap benar atau salah.
    3. Fungsi sosial; dasar aturan kesusilaan dalam masyarakat
    4. Fungsi ritual; ajaran agama yang memiliki cara khusus dibanding agama lainnya.
    5. Fungsi transformatif; agama dapat menjadikan manusia lebih baik.
c. Pranata Ekonomi
1. Pengertian
          Tata tindakan dalam memanfaatkan barang ataupun jasa.
2. Peran atau Fungsi
a. Peran pranata ekonomi produksi
    Pemanfaatan unsur-unsur produksi (bahan dasar, modal, tenaga kerja, dan manajemen) harus melalui aturan yang berlaku agar tercapai suatu keseimbangan dan keadilan sosial. Contoh : penggunaan tenaga kerja harus memenuhi syarat yaitu, usia, jam kerja, jam lembur, gaji, hak cuti, dan lainnya.
b. Peran pranata ekonomi distribusi
    Pendistribusian penting dilakukan untuk mencapai kemakmuran rakyat dengan cara meratakan ketercukupan kebutuhan rakyat berupa barang atau jasa.
c. Peran pranata ekonomi konsumsi
    Penggunaan/ pemanfaatan nilai guna barang atau jasa dapt dilakukan sekaligus ataupun secara berangsur.
Kesimpulannya, pranata ekonomi diberlakukan agar kegiatan ekonomi dapat berjalan dengan lancar, tertib, dan dapat memberi hasil yang baik.
d. Pranata Pendidikan
1. Pengertian
          Merupakan propses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang untuk mendewasakan manusia melalui pengajaran atau pelatihan.
2. Peran atau Fungsi
a. Meningkatkan potensi, kreativitas, dan kemampuan diri
b. Membentuk kepribadian dan pola pikir yang logis dan sistematis
c. Mengembangkan sikap cinta tanah air
e. Pranata Politik
1. Pengertian
          Pengetahuan mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan, meliputi urusan dan tindakan atau kebijakan mengenai pemerintahan negara atau terhadap negara lain. Politik yang dimaksud adalah semua usaha dan aktivitas manusia dalam rangka memperoleh, menjalankan, dan mempertahankan kekuasaan dalam kaitannya dengan penyelenggaraan aktivitas politik dalam masyarakat atau negara. Pranata politik yang tersusun di Indonesia secara hierarki :
1. Pancasila
2. UUD 1945
3. TAP MPR
4. UU
5. PP
6. Kepres
7. Kepmen
8. Perda
2. Fungsi atau Peran
a. Pelindung dan penyaluran aspirasi/ hak asasi manusia
b. Memberikan pembelajaran politik bagi masyarakat
c. Meningkatkan kesadaran berpolitik di kalangan masyarakat

E. Komponen Pranata Sosial
1. Norma (agama, sosial, susila, hukum, dan adat-kebiasaan)
2. Lembaga sosial dalam berbagai bidang
3. Aparat penegak ketertiban dan pengatur kebutuhan pokok masyarakat

Referensi : Buku Geografi semester 4-5-6
Posted by : Cinlyadevi A.



   

Label: , ,



Thanks for reading :)


Dinamika Penduduk
Kamis, 07 Juni 2012 ? 0 Comments ?
Dinamika penduduk adalah Perubahan keadaan penduduk. Faktor kelahiran, kematian dan migrasi atau perpindahan penduduk menyababkan jumlah penduduk pada suatu negara selalu mengalami perubahan.


Faktor yang menunjang dan menghambat kelahiran (natalitas) di Indonesia adalah sebagai berikut:

a. Penunjang Kelahiran (Pro Natalitas) antara lain :

  1. Kawin usia muda
2. Pandangan “banyak anak banyak rezeki”
3. Anak menjadi harapan bagi orang tua sebagai pencari nafkah
4. Anak merupakan penentu status sosial
5. Anak merupakan penerus keturunan terutama anak laki-laki.  

b. Penghambat Kelahiran (Anti Natalitas)
antara lain :
  1. Pelaksanan Program Keluarga Berencana (KB)
2. Penundaan usia perkawinan dengan alasan menyelesaikan pendidikan
3. Semakin banyak wanita karir
   
c. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate /CBR) adalah jumlah kelahiran hidup dari tiap 1000 orang penduduk dalam waktu satu tahun. Rumusnya adalah : 
 

Contoh : Jumlah penduduk suatu negara tahun 2000 adalah 25.000.000 jiwa. Jumlah kelahiran dalam setahun sebanyak 800.000 jiwa. Hitunglah angka kelahiran negara tersebut ? 

Hal ini berarti setiap 1000 orang penduduk, rata-rata kelahirannya 32 orang bayi dalam setahun. 
Penggolongan angka kelahiran kasar (CBR) :
1. angka kelahiran rendah apabila kurang dari 30 per 1000 penduduk
2. angka kelahiran sedang, apabila antara 30 – 40 per 1000 penduduk
3. angka kelahiran tinggi, apabila lebih dari 40 per 1000 penduduk

F
aktor yang menunjang dan menghambat kematian (mortalitas) di Indonesia, adalah sebagai berikut :
a.
Penunjang Kematian (Pro Mortalitas) antara lain :
1. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
2. Fasilitas kesehatan yang belum memadai
3. Keadaan gizi penduduk yang rendah
4. Terjadinya bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi, banjir
5. Peparangan, wabah penyakit, pembunuhan

b.
Penghambat Kematian (Anti Mortalitas) antara lain :
1. Meningkatnya kesadaran penduduk akan pentingnya kesehatan
2. Fasilitas kesehatan yang memadai
3. Meningkatnya keadaan gizi penduduk
4. Memperbanyak tenaga medis seperti dokter, dan bidan
5. Kemajuan di bidang kedokteran.
c. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate) adalah jumlah kematian setiap 1000 penduduk dalam waktu satu tahun. Rumusnya adalah :

Contoh : Jumlah penduduk suatu negara tahun 2000 adalah 21.000.000 jiwa. Jumlah kelahiran dalam setahun sebanyak 315.000 jiwa. Hitunglah angka kelahiran kasar negara tersebut ?  

Hal ini berarti setiap 1000 orang, penduduk yang meninggal rata-rata 15 orang dalam setahun.
 
Penggolongan angka kelahiran kasar :
1. angka kematian rendah apabila kurang dari 10 per 1000 penduduk
2. angka kematian sedang, apabila antara 10 – 20 per 1000 penduduk
3. angka kematian tinggi, apabila lebih dari 20 per 1000 penduduk

Piramida Penduduk


 
 

1. Bentuk Limas (Expansive), menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih banyak dari pada usia dewasa maupun tua, sehingga pertumbuhan penduduk sangat tinggi, contohnya: Indonesia, Filipina, Mesir, Nigeria, Brazil.
2. Bentuk Granat (Stationer), menunjukkan jumlah usia muda hampir sama dengan usia dewasa, sehingga pertumbuhan penduduk kecil sekali, contohnya: Amerika Serikat, Belanda, Norwegia, Finlandia.
3. Bentuk Batu Nisan (Constructive), menunjukkan jumlah penduduk usia tua lebih besar dari pada usia muda, jumlah penduduk mengalami penurunan, contohnya: negara-negara yang baru dilanda perang.


posted by: ema_nnc (najmatul farkhiyah)



Label: , , ,



Thanks for reading :)


Peta
Selasa, 05 Juni 2012 ? 0 Comments ?
A. Arti, Pengertian atau Definisi Peta
Peta adalah gambar atau lukisan keseluruhan atau pun sebagian permukaan bumi baik laut maupun darat.


B. Syarat Pembuatan Peta yang Benar
1. Conform yaitu bentuk gambar di peta sama dengan bentuk sesungguhnya permukaan bumi.
2. Equivalen yaitu luas gambar di peta harus sesuai dengan luas sesungguhnya di permukaan bumi.
3. Equidistan yaitu jarak di peta harus sesuai dengan jarak sesungguhnya di permukaan bumi.

C. Macam-Macam atau Jenis-Jenis Peta
Peta dapat diklasifikasi menjadi dua / 2 jenis, yakni :
1. Peta Umum
Peta umum adalah peta yang manampilkan bentuk fisik permukaan bumi suatu wilayah. Contoh : Peta jalan dan gedung wilayah DKI Jakarta.
2. Peta Khusus
Peta khusus adalah peta yang menampakkan suatu keadaan atau kondisi khusus suatu daerah tertentu atau keseluruhan daerah bumi. Contohnya adalah peta persebaran hasil tambang, peta curah hujan, peta pertanian perkebunan, peta iklim, dan lain sebagainya.

Peta dapat ditampilkan dalam bentuk bermacam-macam, yaitu:
1. Peta konvensional, bisa berupa:
a. Peta datar (peta biasa), yaitu peta yang dibuat pada bidang datar, dapat menggunakan kertas, kain ataupun triplek. Sebagian besar peta dibuat dalam bidang datar!
b. Peta timbul (peta relief), yaitu peta yang dibuat berdasarkan bentuk permukaan bumi yang sebenarnya. Tinggi rendahnya permukaan bumi disesuaikan dengan kenampakan sebenarnya.
2. Peta digital, yaitu peta yang dibuat menggunakan program komputer sehingga proses pembuatannya lebih cepat dan tepat serta hasilnya lebih bagus. Contohnya adalah Google Earth

D. Pembagian Peta
1. Peta Luas
Peta luas adalah peta yang menggambarkan suatu daerah yang luas seperti peta dunia, peta daerah amerika utara, peta benua, peta samudera, peta kutub utara dan kutub selatan, dsb.
2. Peta Sempit
Peta sempit adalah peta yang hanya menampilkan sebagian kecil suatu area. Contoh peta sempit yaitu peta desa atau pedesaan, peta kota atau perkotaan, peta gorong-gorong kampung, peta gedung, denah rumah, dan lain sebagainya.


E. Bentuk Lain Dari Peta
1. Atlas
Atlas adalah gabungan dari beberapa peta yang dikumpulkan dalam sebuah buku yang memiliki judul atlas serta jenis-jenis atlas yang ada di buku tersebut.
2. Globe
Globe atau Bola Dunia adalah suatu bentuk tiruan bola bumi yang dibuat dalam skala yang kecil untuk dapat lebih memahami bentuk asli planet bumi.


F. Berbagai Macam dan Jenis Warna Peta Beserta Artinya / Arti Warna Pada Peta
1. Warna Laut
- hijau : 0 - 200 meter dpl / ketinggian
- kuning : 200 - 500 meter dpl / ketinggian
- coklat muda : 500 - 1500 meter dpl / ketinggian
- coklat : 1500 - 4000 meter dpl / ketinggian
- coklat berbintik hitam : 4000 - 6000 meter dpl / ketinggian
- coklat kehitam-hitaman : 6000 meter dpl lebih / ketinggian
2. Warna Darat
- biru pucat : 0 - 200 meter / kedalaman
- biru muda : 200 - 1000 meter / kedalaman
- biru : 1000 - 4000 meter / kedalaman
- biru tua : 4000 - 6000 meter / kedalaman
- biru tua berbintik merah : 6000 meter lebih / kedalaman


G. Syarat-Syarat yang Wajib Ada Pada Peta
1. Judul peta
2. Skala peta
3. Lambang (Simbol) Peta : jalan, sungai, ibu kota, pelabuhan, batas wiayah, dll
4. Inset
5. Petunjuk arah mata angin : utara, selatan, timur, barat , dll

6. Sumber
7. Tahun pembuatan

H. Jenis Skala Pada Peta
Pengertian atau definisi : Skala peta adalah perbandingan jarak di peta dengan jarak sesungguhnya dengan satuan atau tehnik tertentu.
1. Skala angka / skala pecahan
Contohnya seperti 1 : 1000 yang berarti 1 cm di peta sama dengan 1000 cm jarak aslinya di dunia nyata.
2. Skala Satuan
Misalnya seperti 1 inchi to 5 miles dengan arti 1 inch di peta adalah sama dengan 5 mil pada jarak sebenarnya.
3. Skala Garis
Skala garis menampilkan suatu garis dengan beberapa satuan jarak yang menyatakan suatu jarak pada tiap satuan jarak yang ada.


I. Proyeksi Pada Peta
Proyeksi peta adalah suatu teknik pemindahan gambar peta ke berbagai macam bentuk peta. Beberapa jenis-jenis proyeksi peta :
1. Proyeksi Mercator
2. Proyeksi Silinder
3. Proyeksi Mollowide
4. Proyeksi Kerucut


Referensi : http://gurugeobandung.blogspot.com/2011/07/materi-peta.html dan beberapa sumber lain.


Posted by Cinlyadevi A.

Label: , ,



Thanks for reading :)


Migrasi Penduduk (Jenis Migrasi)
Minggu, 15 April 2012 ? 0 Comments ?

Migrasi merupakan mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas ada yang bersifat permanen (tetap) dan non permanen (sementara). Mobilitas penduduk permanen juga bisa disebut migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.

A. Jenis-jenis migrasi
     a. Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainnya. Dibagi menjad tiga macam :
1. Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain bertujuan untuk  menetap. Orang yang melakukan ini disebut imigran.
2. Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang melakukannya disebut emigran.
3. Remigrasi repatriasi, yaitu kembalinya imigran ke negara asalnya.
     b. Migrasi Nasional atau Internal, yaitu perpindahan penduduk di dalam suatu negara. Terdiri beberapa macam yaitu :
1. Urbanisasi, yaitu perpindahan dari desa ke kota dengan tujuan menetap. Terjadi
    urbanisasi karena beberapa faktor :
    - Ingin mencari pekerjaan, karena di kota lebih banyak lapangan pekerjaan dan
      upahnya tinggi.
    - Ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
    - Ingin mencari pengalaman di kota
    - Ingin lebih banyak mendapat hiburan dan sebagainya
2. Transmigrasi, yaitu perpindahan dari pulau yang padat penduduk ke pulau yang jarang penduduknya di dalam wilayah republik Indonesia. Transmigrasi di Indonesia dibagi menjadi :
- Transmigrasi umum, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan dan dibiayai oleh
  pemerintah.
- Transmigrasi khusus, yaitu transmigrasi yang dilakukan dengan tujuan tertentu.
- Transmigrasi spontan (swakarsa), yaitu transmigrasi yang dilakukan oleh                                     
  kemauan sendiri dan biaya sendiri.
- Transmigrasi Lokal, yaitu transmigrasi dari suatu daerah ke daerah lain dalam
  suatu propinsi atau pulau yg sama.
3. Ruralisasi, yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa dengan tujuan menetap.
    Ruralisasi merupakan lawan dari urbanisasi.

                               
Posted by Cinlyadevi A. (VII I/05)

Label: , ,



Thanks for reading :)


Kamis, 23 Februari 2012 ? 0 Comments ?
+ Pengertian Interaksi Sosial
Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis
+ Syarat - syarat interaksi sosial
 Adanya kontak sosial dan komunikasi
+ Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
Bentuk-bentuk interaksi sosial yang berkaitan dengan proses asosiatif dapat terbagi atas bentuk kerja sama, akomodasi, dan asimilasi
   Contoh Interaksi Sosial:
   - Interaksi antara individu dan individu
Individu yang satu memberikan pengaruh , rangsangan \ Stimulus kepada individu lainnya . Wujud interaksi bisa dalam dalam bentuk berjabat tangan , saling menegur , bercakap – cakap \ mungkin bertengkar
   - Interaksi antara individu dan kelompok
Bentuk interaksi antara individu dengan kelompok : Misalnya : Seorang ustadz sedang berpidato didepan orang banyak
   - Interaksi antara Kelompok dan Kelompok
Bentuk interaksi seperti ini berhubungan dengan kepentingan individu dalam kelompok lain . Contoh : Satu Kesebelasan Sepak Bola bertanding melawan kesebelasan lain
+ Contoh - contoh kontak sosial
sekunder: kontak tidak langsung (chatting, bertelepon, siaran di radio)
primer: kontak langsung (berjabat tangan, bersalaman, tatap muka)

authors by *ema_NNC*
 
 

Label: , ,



Thanks for reading :)


Perubahan Iklim di Indonesia
Jumat, 17 Februari 2012 ? 0 Comments ?

Indonesia mempunyai karakteristik khusus, baik dilihat dari posisi, maupun keberadaanya, sehingga mempunyai karakteristik iklim yang spesifik. Di Indonesia terdapat tiga jenis iklim yang mempengaruhi iklim di Indonesia, yaitu iklim musim (muson), iklim tropica (iklim panas), dan iklim laut.

1.  Iklim Musim (Iklim Muson)
Iklim jenis ini sangat dipengaruhi oleh angin musiman yang berubah-ubah setiap periode tertentu. Biasanya satu periode perubahan angin muson adalah 6 bulan. Iklim musim terdiri dari 2 jenis, yaitu Angin musim barat daya (Muson Barat) dan Angin musim timur laut (Muson Timur). Angin muson barat bertiup sekitar bulan Oktober hingga April yang basah sehingga membawa musim hujan/penghujan. Angin muson timur bertiup sekitar bulan April hingga bulan Oktober yang sifatnya kering yang mengakibatkan wilayah Indonesia mengalami musim kering/kemarau.

2.  Iklim Tropis/Tropika (Iklim Panas)
Wilayah yang berada di sekitar garis khatulistiwa otomatis akan mengalami iklim tropis yang bersifat panas dan hanya memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Umumnya wilayah Asia tenggara memiliki iklim tropis, sedangkan negara Eropa dan Amerika Utara mengalami iklim subtropis. Iklim tropis bersifat panas sehingga wilayah Indonesia panas yang mengundang banyak curah hujan atau Hujan Naik Tropika.

3.  Iklim Laut
Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak wilayah laut mengakibatkan penguapan air laut menjadi udara yang lembab dan curah hujan yang tinggi.

Edvin Aldrian (2003), membagi Indonesia terbagi menjadi 3 (tiga) daerah iklim, yaitu daerah Selatan A, daerah Utara – Barat B dan daerah Moluccan C, sebagai mana dituangkan pada gambar 1.

tiga-daerah-iklim

Gambar 1 : Tiga daerah iklim menggunakan metoda korelasi ganda, yang membagi Indonesia menjadi daerah A (garis tegas), daerah monsun selatan; daerah B (titik garis putus-putus), daerah semi-monsun; dan daerah C (garis putus-putus), daerah anti monsun.


Wilayah Indonesia terletak di daerah tropis yang dilintasi oleh garis Khatulistiwa, sehingga dalam setahun matahari melintasi ekuator sebanyak dua kali. Matahari tepat berada di ekuator setiap tanggal 23 Maret dan 22 September. Sekitar April-September, matahari berada di utara ekuator dan pada Oktober-Maret matahari berada di selatan. Pergeseran posisi matahari setiap tahunnya menyebabkan sebagian besar wilayah Indonesia mempunyai dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pada saat matahari berada di utara ekuator, sebagian wilayah Indonesia mengalami musim kemarau, sedangkan saat matahari ada di selatan, sebagaian besar wilayah Indonesia mengalami musim penghujan.

Unsur iklim yang sering dan menarik untuk dikaji di Indonesia adalah curah hujan, karena tidak semua wilayah Indonesia mempunyai pola hujan yang sama. Diantaranya ada yang mempunyai pola munsonal, ekuatorial dan lokal. Pola hujan tersebut dapat diuraikan berdasarkan pola masing-masing. Distribusi hujan bulanan dengan pola monsun adalah adanya satu kali hujan minimum. Hujan minimum terjadi saat monsun timur sedangkan saat monsun barat terjadi hujan yang berlimpah. Monsun timur terjadi pada bulan Juni, Juli dan Agustus yaitu saat matahari berada di garis balik utara. Oleh karena matahari berada di garis balik utara maka udara di atas benua Asia mengalami pemanasan yang intensif sehingga Asia mengalami tekanan rendah. Berkebalikan dengan kondisi tersebut di belahan selatan tidak mengalami pemanasan intensif sehingga udara di atas benua Australia mengalami tekanan tinggi. Akibat perbedaan tekanan di kedua benua tersebut maka angin bertiup dari tekanan tinggi (Australia) ke tekanan rendah (Asia) yaitu udara bergerak di atas laut yang jaraknya pendek sehingga uap air yang dibawanyapun sedikit.

Dapat diamati bahwa hujan maksimum terjadi antara bulan Desember, Januari dan Februari. Pada kondisi ini matahari berada di garis balik selatan sehingga udara di atas Australia mengalami tekanan rendah sedangkan di Asia mengalami tekanan tinggi. Akibat dari hal ini udara bergerak di atas laut dengan jarak yang cukup jauh sehingga arus udara mampu membawa uap air yang banyak (monsun barat atau barat laut). Akibat dari hal ini wilayah yang dilalui oleh munson barat akan mengalami hujan yang tinggi. Atas dasar sebab terjadinya angin munson barat ataupun timur yang mempengaruhi terbentuknya pola hujan munsonal di beberapa wilayah Indonesia dapat dikatakan wilayah yang terkena relatif tetap selama posisi pergeseran semu matahari juga tetap. Namun, perubahan diperkirakan akan terjadi terhadap jumlah, intensitas dan durasi hujannya. Untuk mempelajari hal ini diperlukan data curah hujan dalam seri yang panjang. Kaimuddin (2000) dengan analisa spasial bahwa curah hujan rata-rata tahunan kebanyakan di daerah selatan adalah berkurang atau menurun sedangkan dibagian Utara adalah bertambah.

Iklim di Indonesia telah menjadi lebih hangat selama abad 20. Suhu rata-rata tahunan telah meningkat sekiitar 0,3 oC sejak 1900 dengan suhu tahun 1990an merupakan dekade terhangat dalam abad ini dan tahun 1998 merupakan tahun terhangat, hampir 1oC di atas rata-rata tahun 1961-1990. Peningkatan kehangatan ini terjadi dalam semua musim di tahun itu. Curah hujan tahunan telah turun sebesar 2 hingga 3 persen di wilayah Indonesia di abad ini dengan pengurangan tertinggi terjadi selama perioda Desember- Febuari, yang merupakan musim terbasah dalam setahun. Curah hujan di beberapa bagian di Indonesia dipengaruhi kuat oleh kejadian El Nino dan kekeringan umumnya telah terjadi selama kejadian El Nino terakhir dalam tahun 1082/1983, 1986/1987 dan 1997/1998.


Beberapa kajian untuk wilayah Indonesia telah dilakukan berdasarkan observasi, model global dan skenario dengan adanya perubahan curah hujan dan suhu di berbagai lokasi, diantaranya untuk Kota Jakarta.

Dari rata-rata bulanan terdapat tren kenaikan di lokasi Jakarta dari tahun 1900 hingga tahun 2000 antara observasi dan model (gambar 3). Dengan pengertian cenderung mengalami kenaikan 8% (CGCM) dan 2% (CSIRO). Periode 1900-2000 nampak jelas terjadi kenaikan temperatur, hal ini ditunjukkan dengan tren perubahan bertanda positif.

Hasil yang berbeda pada perubahan musim atas Indonesia yang diungkapkan oleh dua model yang berbeda, Hadcm3 (Hadley Pusat Iklim, UK) dan GISS-ER (Goddard Institut untuk Space/ Studies, NASA- AS) (Wenhong Li, 2006 dalam Canadell et al., 2006) gambar 4. Dari hasil Syahbuddin dkk (2007) dengan menggunakan model ARPEGE (Action de Recherche Petite Echelle Grande Echelle) Climat versi 3.0. berdasarkan simulasi zonasi curah hujan untuk periode 1950-1979 dan periode 2010-2039. diperkirakan akan terjadi peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia pada tahun 2010-2039 yang ditandai dengan anomali positif zona konveksi dan peningkatan temperatur.

Referensi : http://iklim.dirgantara-lapan.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=85&Itemid=78

Posted by Cinlyadevi A. (VII I/05)


Label: , ,



Thanks for reading :)




Older Post